Rabu, 28 Maret 2012

Farid Okbah Bongkar Kesesatan Syiah, Umar Shihab Tinggalkan Rapat


Ada yang menarik dalam pertemuan antara MIUMI dengan MUI, Selasa (27/3) kemarin. Salah satunya adalah pokok pembahasan mengenai kesesatan Syiah. Ustadz Farid Ahmad Okbah dalam pemaparannya membongkar habis bukti-bukti kesesatan Syiah di tanah air. Ia menukil banyak sekali kitab asli Syiah baik yang diterbitkan di Iran maupun Indonesia yang penuh dengan caci maki pada sahabat nabi maupun fitnah terhadap istri nabi.
“Syiah tidak boleh dbiarkan karena jika dibiarkan tumbuh besar akan merusak akidah ahlus sunnah di Indonesia,” pesan beliau.
Di saat bersamaan hadir pula Umar Shihab, salah seorang ketua MUI yang memang terkenal pro terhadap Syiah. Umar Shihab pun begitu seksama mendengarkan paparan Ustadz Farid Okbah. Namun lama kelamaan Umar Shihab memilih keluar dari ruangan rapat ditengah para pengurus lainnya setia mendengarkan. Tadinya para wartawan menduga, Umar hanya keluar untuk kepentingan sementara, namun hingga usai pertemuan pada pukul 12.30, wajah Umar Shihab tidak kunjung muncul.
Tidak ada keterangan resmi mengapa Umar Shihab memilih meninggalkan ruangan. Para wartawan yang setia menunggunya pun tidak bisa mengkonfirmasi terkait hal ini.
Sebelumnya, salah seorang ketua MUI, KH Anwar Abbas mengatakan umat Islam perlu mewaspadai beasiswa-beasiswa yang diberikan oleh pemerintah Iran. Sebab melalui beasiswa pendidikan itulah, Syiahisasi dilakukan. "Saya yakin kalau mereka kembali sudah berubah jadi Syiah," katanya.

Senin, 26 Maret 2012

Subhanallah, Bocah Ajaib Islamkan Ribuan Orang di Tanzania


Sharifuddin Khalifa boleh dibilang anak ajaib.  Anak yang terlahir di Tanzania, Afrika Timur pada Desember 1993 itu berasal dari keluarga Katholik. Namun, pada usia 1,5 tahun, Khalifa sudah hafal 30 juz Al Quran dan shalat lima kali sehari.
Subhanallah, ia mampu menghafal Al Quran tanpa ada orang yang mengajarinya. Awalnya, kedua orangtua Khalifa mengira anaknya dikuasai setan. Namun, tetangganya yang Muslim memahami apa yang diucapkan anak ajaib itu. Akhirnya, kedua orangtuanya menyadari bahwa putranya adalah tanda kebesaran Sang Khalik. Kedua orangtuanya pun memeluk Islam.
Meski berbahasa ibu Swahili, Khalifa mampu berbicara dab berpidato dalam bahasa Arab, Inggris, Prancis, dan Italia tanpa belajar. Pada usia empat hingga lima tahun, ia sudah berkeliling Afrika dan Eropa untuk berceramah dan mengajar. Berkat dakwaahnya, ribuan orang memeluk Islam. Di Kenya, Afrika sebanyak 1.000 orang berduyun-duyun bersyahadat setelah mendengar ceramahnya.

Sumber: http://www.fimadani.com

Rabu, 21 Maret 2012

No GALAU Biar GAUL..! Nih Rumusnya...!!

“Tanpamu aku galau!” gitu deh kira-kira salah satu bunyi iklan operator selular.

Iklan tersebut kemudian diikuti oleh operator lain, kemudian sekarang jadi tren yang sering kita dengar. Pokoknya kalau udah cemas bakal nemu kondisi yang nggak sesuai dengan harapan… jadi galau deh!
Btw, sebenarnya galau itu apaan sih, Sob? Kalau ngulik kamus bahasa Indonesia sih katanya arti galau itu kacau nggak karuan, Sob.
Wow...sudah sedemikian kacau nggak karuan kah apa yang Sobat hadapi, sampai terucap “aku galau”? Udah gitu, pernah nggak, setelah mengucapkan kata galau tersebut, apa yang kita rasakan justru semakin nggak enak, semakin bete, dan semakin nggak karuan? Nah, itulah yang disebut sebagai sugesti. Coz, emang, kita adalah apa yang kita pikirkan, Sob.
Artinya gini, kalau kita pikirkan diri kita memang dalam keadaan buruk maka keadaan itulah yang akan kita hadapi. Kemudian, tak jarang, kita membuat keadaan yang sebelumnya nggak buruk-buruk amat, jadi buruk beneran. Contoh, karena handphone kamu nggak ada di tas, maka kamu jadi berkata sama teman, “Haduh, galau banget deh, hp-ku nggak ada.”
…Kita adalah apa yang kita pikirkan. Kalau kita pikirkan diri kita dalam keadaan buruk maka keadaan itulah yang akan kita hadapi...
Seharian kamu jadi sibuk nyari-nyari hp, ketakutan sendiri karena khawatir hp kamu hilang dicuri orang, sampai-sampai apa yang sudah dipersiapkan untuk ulangan hari ini jadi lupa semua. Padahal, setelah keadaan lebih tenang, dalam perjalanan pulang sekolah, kamu baru ingat kalau ternyata hp kamu masih di-charge dibawah meja belajar. Karena kamu berangkat terburu-buru, lupa deh nggak kebawa.
So, itulah yang dinamakan dengan kekuatan pikiran. Kalau kita tersugesti oleh satu pikiran, maka apapun yang kita kerjakan akan membawa kita mendekati keadaan yang kita pikirkan tersebut. Karena itu, sebaiknya pertimbangkan kembali kata “galau” ini untuk jadi kata-kata “yang kamu banget”.

Ilmuwan Dunia Berbicara Tentang Al Qur'an

 
 
Apa pendapat seorang ilmuwan mengenai Al Quran? dibandingkan dengan kitab-kitab suci lainnya di bumi ini.

Seorang ilmuwan dari Italia Kenneth Edward George berkata,“Saya sudah mengkaji dengan sangat teliti agama-agama terdulu dan agama modern dewasa ini. Kesimpulannya adalah bahwa Islam agama langit yang yang benar. Kitab Suci ini mencakup kebutuhan materi dan immateri bagi manusia. Agama ini membentuk akhlak yang baik dan menjaga rohani agar tetap sehat.”

Profesor Inggris Mountaghmiri Watts berkata,
“Apa yang dipaparkan Al Qur’an tentang realitas dan fenomena alam yang sempurna menurut saya adalah di antara kelebihan dan keistimewaan Kitab ini. Yang jelas semua temuan dan ilmu pengatahuan yang didokumentasikan dewasa ini, tidak mampu menandingi Al Qur’an.”

Sejarawan Italia, Brands Johny Burkz mengatakan,
“Kesejahteraan dan kepemimpinan menjauh dari umat Islam dikarenakan mereka tidak mau mengikuti petunjuk Al Qur’an dan mengamalkan hukum dan undang-undang-nya. Padahal sebelumnya sejarah telah mencatat bahwa generasi awal Islam meraih kejayaan, kemenangan, dan kebesaran. Mmusuh-musuh Islam tau rahasia ini, sehingga mereka menyerang dari sisi ini. Ya, kondisi kehidupan umat Islam sekarang ini suram, karena tidak pedulinya umat ini terhadap Kitabnya, bukan karena ada kekurangan dalam Al Qur’an atau Islam secara umum. Yang obyektif adalah tidak benar menganggat sisi negatif dengan menghakimi ajaran Islam yang suci.”

Peneliti Prancis Gul Labum menyeru orang Eropa,
“Wahai manusia, kajilah Al Qur’an secara mendalam, sampai kalian menemukan hakekat kebenarannya, karena setiap ilmu pengetahuan dan seni-budaya yang pernah dicapai oleh bangsa Arab, pondasinya adalah Al Qur’an. Hendaknya setiap penduduk dunia, dari beragam warna dan bahasa mau melihat secara obyektif kondisi dunia zaman awal. Mengkaji lembaran-lembaran ilmu pengetahuan dan penemuan sebelum Islam. Maka kalian akan tahu bahwa ilmu pengetahuan dan penemuan tidak pernah sampai pada penduduk bumi kecuali setelah ditemukan dan disebarluaskan oleh kaum muslimin yang mereka eksplorasi dari Al Qur’an. Ia laksana lautan pengetahuan yang mengalir di jutaan anak sungai. Al Qur’an tetap hidup, dan setiap orang mampu meneguk sejuknya sesuai dengan kesungguhan dan kemampuannya.”

Selasa, 20 Maret 2012

Nasib Ummat Islam Suriah dan Pengaruh Syiah Iran


 Oleh: Ghiyast Abdul Baqi 

SEJAK sepuluh bulan yang lalu rezim Assad melancarkan operasional biadab dan serangan dahsyatnya terhadap rakyat Suriah terutama kota-kota Himsha, Edlib, Dir’a dan kota-kota serta desa-desa sekitar Damaskus.  Masyarakat itu digempur dengan tank-tank, bom, mortir, dan tembakan dari pesawat terbang. Sungguh telah mati sejumlah penduduk yang tidak berdosa, tanpa senjata, mereka dibunuhi di rumah-rumah mereka. Kebenyakan mereka adalah anak-anak, para wanita, dan kakek-kakek serta nenek-nenek.
Di jalan-jalan dapat dilihat jasad-jasad yang sudah tidak bernyawa karena dibunuh, dan ratusan yang luka-luka, namun tidak ada seorang pun yang menolong dan mengobati lukanya.
Dewan Keamanan ada namun tidak ada kebaikan yang dilakukannya, sedangkan Rusia dan China berdiri di belakang Bashar Assad, mendukungnya denga senjata  sehingga membunuhi rakyat Suriah yang mereka itu menuntut kebebasan,kehormatan, dan mengatakan demi Allah, tiada penolong bagi kami kecuali Allah. Ya Allah. Namun sampai-sampai ada yang disiksa dengan agar bersujud pada gambar Bashar Assad, dan harus mengatakan tiada tuhan selain Assad.
Berdiri di belakang rezim pembunuh ini adalah Iran yang memberikan senjata, tenaga, dan harta. Dan Juga Hizb Nasrullah (Syiah dari Libanon), serta pemerintahan Al-Maliki Irak yang Syiah. Para Gerombolan hitam itulah yang membunuhi anak-anak, wanita-wanita, dan kakek-kakek serta nenek-nenek di Suriah sejak sepuluh bulan yang lalu.
Di manakah para propagandis hak-hak asasi manusia di dunia ini? Di manakah propagandis kebebasan rakyat? Kenapa Amerika dan Barat tidak bergerak, padahal merekalah yang mengumandangkan cinta rakyat dan demokrasi. Kenapa mereka tidak bergerak dan menghentikan kebrutalan sadis Bashar Assad di Suriah?

Kamis, 15 Maret 2012

Prinsip Hidup Sang Pembelajar Sejati


Oleh: Abu Muhammad Abdullah Al-Munawy
(Mantan Ketua Umum UKM LDM Al-Adaab FIB Unhas)
Dalam suatu kesempatan Training Motivasi yang kami ikuti, seorang trainer nasional mengatakan “ jangan engkau bersedih dengan satu kekurangan,tetapi berbahagilah dengan sejuta kelebihan yang Allah berikan kepadamu”. Ya, sebuah kalimat yang menggugah bagi orang orang yang meyakini akan kelebihan yang Allah berikan kepada manusia.
Allah subhanahu wata’ala telah memuliakan manusia dibanding makhluk-makhluk yang lain baik dari aspek fisik maupun non-fisik. Dari segi fisik Allah subhanahu wata’ala menciptakan manusia dengan bentuk yang paling sempurna sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur’an surah At-Tiin ayat 4 “sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”. Sehingga tidak salah dalam sebuah kesempatan saat mengisi kajian di Unhas, Ustadz Adian Husaini pernah mengatakan bahwa sekiranya dicari monyet yang paling ganteng, akan lebih ganteng lagi manusia yang paling jelek”. Walaupun kita sama-sama ketahui bahwa ukuran kemuliaan manusia tidak Allah letakkan pada fisiknya karena setampan-tampannya dan secantik-cantiknya cowok dan cewek korea suatu saat akan keriput dan mati juga. Ketahuilah bahwa sebaik-baik dari kita dihadapan Allah adalah yang paling bertakwa. Begitu firman Allah dalam A-Qur’an surah Al-Hujurat ayat 13 yang artinya “…Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa diantara kamu,…”
Lebih lanjut dari pada itu, jika dibandingkan dengan semua makhluk ciptan Allah yang lain, manusia juga merupakan makhluk yang paling mulia ditinjau dari sisi hakikat penciptaannya. Manusia dianugrahi oleh Allah dengan potensi akal dan nafsu. Berbeda dengan malaikat yang hanya diberi potensi akal oleh Allah yang di format untuk senantiasa taat kepada Allah. Begitu pula dengan binatang hanya diberi potensi nafsu tanpa adanya akal. Sehingga para ulama kita mengatakan bahwa manusia bisa lebih mulia dari malaikat dan sebaliknya bisa lebih hina dari binatang. Kenapa demikian? Tentu saja karena malaikat wajar taat kepada Allah karena memang tidak ada potensi untuk bermaksiat. Begitu pula binatang amatlah  wajar bisa melakukan sesuatu seenaknya tanpa aturan karena memang tidak memiliki akal walaupun kadang binatang bisa bermanfaat bagi manusia namun hal itu tidak didasari oleh akal tetapi naluri yang juga bagian dari Ilmu Allah.

Rabu, 07 Maret 2012

Quo Vadis LIDMI ?

Oleh: Affandy Hamid
(Ketum MPM periode 1429-1430 H/2008-2009M )
Bismillah….
Pak Natsir selalu berpesan kepada jama’ahnya, ada tiga kekuatan umat, yaitu masjid, kampus, dan pesantren. Ini adalah basis kekuatan Islam. Beliau meminta umat untuk memikirkan dan memberdayakan itu.[7]
Kutipan diatas satu diantara perkataan Pak Natsir Rahimahullah terkait humum (perhatian) beliau pada perbaikan ummat. Kata beliau, kekuatan umat salah satunya adalah kampus. Di masa muda dan kampus inilah kita berada saat ini, untuk mengerahkan segala potensi pikiran, jiwa, masa muda, dll,.. ingin membenang merahkan satu hal yang sering diingatkan oleh salah satu murabbi kami (Ust Jahada hafidzahullah)…tentang “Apa yang telah kita perbuat untuk Islam ini ?” sebuah pertanyaan yang nggak butuh jawaban, tapi butuh ketulusan hati, jiwa untuk bekerja dan bergerak dalam iqamatul Islam secara khusus di kampus dan dimanapun kita berada …
Dengan bahasa “satu dua hari ini” kita akan melaksanakan perhelatan yang cukup besar atau bisa di katakan prestige yakni TUNAS II LIDMI…ya begitulah sebuah singkatan ini disebut, yang jika kita urai maka akan menjadi “ Temu Nasioanal II Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia”…nggak bermaksud mau mengurai sejarah LIDMI coz nggak sempat membuka file-file tentang ini, bahkan tahun miladnya pun ana lupa…afwan ya akh…tapi sebuah core ( inti ) yang ingin kami curhatkan bahwa…mungkin kita sudah melihat dan mengamati sejak lahir hingga saat ini terkait dengan LIDMI ini...plus minusnya ketika kita mau mengcompatiblekan dengan keberadaan potensi ikhwah-ikhwah kampus dan LDK yang sefikrah (sepemahaman) tetapi dengan lokalitas/kultur yang berbeda diseluruh Indonesia pun kita sudah mengetahuinya. Hal ini setidaknya bisa menjadi bekal perbaikan yang kita bawa dalam TUNAS II di Makassar dan menjadi oleh-oleh pikiran dan konsep yang dibawah pulang para ikhwah ke daerahnya masing-masing. Hopefully…Meminjam istilah Malcolm Gladwell dalam “TIPPING POINT” dari hasil TUNAS II ini ada fenomena “Word of Mouth” atau ketok tular yang bisa menggaungkan LIDMI menjadi representasi mahasiswa the real ASWAJA ( Ahlussunna Wal Jama’ah) untuk saat ini dan yang akan datang.
Quo Vadis ( Mau Kemana ) LIDMI ?...Jawabannya mungkin sudah ada dikepala para konseptor…yang kemudian akan di revealed (diungkap) dalam tunas LIDMI nanti, dan apapun role model ataupun quo vadis LIDMI yang akan di ungkap dan disepakati bersama, tentu menjadi tanggung jawab dan milik kita bersama dalam mengusung dan mendukungnya…tidak mau membandingkan tetapi mengambil pelajaran dari lembaga-lembaga lain bagi lembaga atau organisasi kita ( mengingat perkataan murabbi kami…Ust Ridwan H hafidzahullah ketika menyebutkan jama’ah2 yang ada hari ini)…