Februari.. oh.. februari..
sejak kapan dikau jadi bulan pink, apalagi tanggal 14, pernak-pernik cinta berserakan dimana-mana, katanya hari kasih sayang, Valentine's Day, hari kasih sayang, begitu mereka menyebutnya, semua beraromakan cinta, sampai WC kampus pun tertulis kata, "S***I cinta E**"
benarkah itu hari resmi pernyataan dan perayaan cinta, mari kita selidiki kasus ini ala detektif, ciee..
SEJARAH VALENTINE’S DAY
sejak kapan dikau jadi bulan pink, apalagi tanggal 14, pernak-pernik cinta berserakan dimana-mana, katanya hari kasih sayang, Valentine's Day, hari kasih sayang, begitu mereka menyebutnya, semua beraromakan cinta, sampai WC kampus pun tertulis kata, "S***I cinta E**"
benarkah itu hari resmi pernyataan dan perayaan cinta, mari kita selidiki kasus ini ala detektif, ciee..
SEJARAH VALENTINE’S DAY
Memang asal usul kasus valentin ini agak rancu, ada banyak versi yang ditemukan-yang pasti tidak ada kaitannya dengan islam dan- namun tidak akan saya sebutkan semua, malu saya nyebutinnya, ntar dikira sombong lagi..silahkan tanyakan ke mas Wiki saja,
Wah, kita mah mo terus terang aja ya Mas, Den, Mba ’, Teh, kang, neng, kalo V Day adalah budaya kufur. Sudah terlalu banyak sejarawan – muslim ataupun non-muslim – yang membeberkan kalo peringatan V Day itu berkaitan ama ritual agama di luar Islam. Jadi, sama sekali nggak ada hubungan dengan agama Islam, laksana langit dan sumur. Kagak nyambung abis. Nggak percaya? Cari aja di Al Qur ’an, kitab-kitab hadits ataupun kitab-kitab fikih. Nggak ada satupun ulama yang menganjurkan peringatan V Day. Yang ada malah larangan berat. Sebut saja firman Allah Ta ’ala: “Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (QS. Al-An’am : 116) Juga hadits Nabi shollallahu 'alaihi wa sallam:
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ “ Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk ke dalamnya. ” (HR. Abu Daawud[1] no. 4031)
Terakhir mari kita simak fatwa dari Ulama kita, Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah ditanya:
" Telah menyebar pada masa-masa akhir ini perayaan " kasih sayang " (valentine day’s), lebih terkhusus para pelajar wanita, dan ini termasuk di antara hari raya kaum lain, dan semuanya diberi model dengan warna merah, baik pakaian, sepatu, dan mereka saling bertukar bunga-bunga berwarna merah. Kami harap dari engkau –yang kami muliakan- penjelasan tentang hukum merayakan hari raya ini, dan apa nasehat engkau kepada Kaum Muslimin dalam perkara-perkara seperti ini?. Semoga Allah menjaga dan memeliharamu.
Beliau menjawab: Merayakan hari kasih sayang (valentine days) tidak boleh, ditinjau dari beberapa sisi:...
Pertama: bahwa itu merupakan perayaan bid’ah (sesuatu hal yang tidak ditambah2kan yang tidak ada dalam Islam), tidak ada asalnya dalam syari’at.
Kedua: bahwa hal tersebut mengantarkan kepada cinta buta dan kerinduan ( kepada lawan jenis bukan mahram ).
Ketiga: hal tersebut mengantarkan kepada tersibukkannya hati dalam urusan-urusan rendah seperti ini, yang menyelisihi bimbingan salafus shalih .
Maka tidak dihalalkan pada hari ini muncul sesuatu yang itu merupakan bentuk syi’ar terhadap perayaan tersebut, apakah dalam hal makanan, minuman, pakaian, atau saling memberi hadiah, atau yang lainnya.
Wajib bagi seorang muslim merasa mulia dengan agamanya dan jangan dia menjadi seorang yang tidak punya pegangan, mengikuti setiap ada orang yang berteriak (mengajak kepada sesuatu). Aku memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar memberi perlindungan kepada Kaum Muslimin dari segala fitnah yang zhahir maupun yang batin dan semoga Dia senantiasa menolong kita dengan pertolongan dan taufiqNya. (Majmu’ Fatawa Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah :16/199)
So, kalo ada remaja muslim/muslimah yang kelatahan beli coklat, permen,asesoris bentuk hati atau ngirim gambar via sms atau MMS yang berhubungan dengan V Day, kita kasih aja tiga kata: ISTIGHFAR DEH LO! Tidak mem-beo acara Valentine bukan berarti anti Barat. Hal-hal yang bersifat netral dan tidakmerusak akidah, bisa kita terima dengan tangan terbuka. Misalnya saja teknologi seperti komputer, pesawat terbang bahkan belajar bahasa Inggris. Itu sah-sah aja kok untuk dipelajari dan dimanfaatkan bagi kemaslahatan manusia. Tapi bila sudah pada tataran pemikiran dan peradaban semisal perayaan Valentine, natalan, demokrasi, hedonisme, permisifisme (paham serba boleh), atau isme lainnya,wah…nanti dulu. Seorang muslim itu punya prinsip. Dia tidak akan pernah terombang-ambing oleh serbuan budaya yang nggak jelas asal-usulnya. Yangnggak jelas aja nggak mau apalagiyang jelas-jelas bukan budaya Islamdan tujuannya adalah merusakgenerasi muda muslim semisalValentine’s Day ini. Jadi mulai saatini, detik ini, tanamkan dalam dirikamu bahwa Valentine’s Day NO,tapi Islam YES, okay? Siippp deh!
Sumber: http://pecintasunnah.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Syukron telah berkomentar