Jumat, 24 Februari 2012

Tips untuk Terhindar Dari Belitan Syahwat Wanita



Hidup manusia di dunia adalah medan pertempuran melawan syahwat yang tersembunyi di dasar jiwa dan menjadi kecendrungan manusia. Sementara jalan akhirat mendaki dan terjal dikelilingi berbagai syahwat yang tak jarang menggelincirkan manusia dari jalan Allah Ta'ala hingga bersimbah dosa-dosa mengikuti langkah-langkah syetan. Salah satu syahwat yang dihadapi oleh manusia adalah syahwatnya terhadap wanita.

Allah berfirman:


"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)." (Ali-imran:14)

Rasulullah bersabda:
"Sepeninggalku kelak, tidak aku tinggalkan di tengah-tengah kalian suatu fitnah yang lebih membahayakan kaum laki-laki daripada fitnah wanita. (Bukhari no. 5096)

"Bertakwalah Kalian terhadap wanita, karena fitnah  pertama yang menimpa kaum Bani Israil itu disebabkan wanita." (Muslim No. 2742)

Berikut adalah tips-tips untuk terhindar dari belitan syahwat wanita:

1. Ucapan dari Al-Quran dan Hadits

Katakan   (Aku mohon perlindungan kepada Allah) dan (Sesungguhnya Aku Takut kepada Allah)
Sesungguhnya iman dan rasa takut kepada Allah merupakan sumber ketenangan yang dapat menjaga seseorang dari terperosok ke dalam lumpur keharaman dan memperturutkan nafsu syahwat yang jahat. Kalimat   inilah yang pernah diucapkan oleh Nabi Yusuf Alaihissalam yang dikisahkan dalam Al-Quran surat Yusuf ayat 23 lalu Allah melindunginya dan menghindarkannya dari tipu daya istri Al-Aziz berikut kawan-kawannya yang diajaknya berkomplot. Kalimat adalah kalimat yang diucapkan oleh orang yang memohon naungan Arsy Tuhan yang maha Pemurah pada hari ketika tidak ada naungan sama sekali kecuali naungan-Nya yang tertulis dalam hadits tujuh golongan yang di naungi oleh naungan-Nya dimana tidak ada naungan selain naungan-Nya. Kalimat-kaliamt tersebut hanya sanggup diucapkan oleh orang yang selalu melakukan muraqabah kepada Allah dalam urusannya yang tersembunyi maupun yang terang-terangan, dan yang selalu takut kepada Allah terhadap sesuatu yang gaib maupun yang nyata.

2. Hindarilah pandangan mata yang khianat
Allah berfirman:
"Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati." (Al-mu'min 19)

Menurut Ibnu Abbas, yang dimaksud ialah seseorang yang menemui anggota keluarganya di rumah merka, dan di sana ada seorang wanita yang cantik atau hanya sekedar lewat di depan mereka. Ketika mereka lalai, ia memperhatikan wanita itu. Dan ketika mengawasinya, ia pura-pura menahan pandangan mata dan begitu seterusnya

Sesungguhnya pandangan mata adalah anak panah beracun yang dibidikkan oleh iblis dan penuntun nafsu syahwat. Memandang sesuatu yang diharamkan akan membuahkan lintasan-lintasan hati yang jahat dalam batin. Kemudian lintasan-lintasan hati ini akan berkembang menjadi lintasan pikiran, kemudian lintasan pikiran ini akan berkembang menjadi nafsu syahwat  sebagai sumber masalah, kemudian nafsu syahwat ini akan berkembang menjadi keinginan, kemudian keinginan ini akan berkembang menjadi hasrat, dan selanjutnya ialah melakukan sesuatu yang haram. Itu pasti dan tidak dapat dihindarkan.

Diriwayatkan dari Jarir bin Abdullah, ia berkata:
"Aku bertanya kepada Rasulullah tentang pandangan yang tiba-tiba. Dan beliau menyuruhku untuk mengalihkan pandanganku." (Muslim No. 2159)

Imam An-Nawawi mengatakan: Yang dimaksud dengan pandangan yang tiba-tiba ialah seseorang memandang wanita lain yang bukan mahramnya tanpa sengaja. Dalam kasus ini pada awalnya ia tidak menanggung dosa. Dan yang harus ia lakukan ialah memalingkan wajahnya seketika. Jika hal itu ia lakukan maka ia tidak berdosa. Tetapi kalau ia malah terus memandang maka berdasarkan hadits tadi ia berdosa, karena Rasulullah menyuruh untuk mengalihkan pandangannya berdasarkan firman Allah:
"Katakan kepada orang laki-laki yang beriman,"Hendaklah mereka menahan pandangannya." (An-Nuur:30)

3. Tolaklah Lintasan hati
Sesungguhnya lintasan yang jahat di dalam hati itu sangat berbahaya. Jika seseorang membiarkan saja tanpa berusaha menolaknya, hal itu akan berkembang menjadi lintasan pikiran; lalu pikiran lintasan pikiran berkembang menjadi kehendak; lalu kehendak berkembang menjadi hasrat; lalu hasrat akan maju dan berkembang menjadi perbuatan yang melanggar keharaman. Waspadalah jangan sampai mengumbar lintasan hati yang jahat. Betapa pun ia harus dilawan dan disaingi dengan lintasan-lintasan hati yang baik. Lalu bagaimana cara menjaga lintasan-lintasan hati? berikut adalah tips-tipsnya:
a. Anda harus yakin dengan mantap bahwa Tuhan Yang maha Suci itu selalu mengawasi hati anda dan Dia mengetahui secara persis lintasan-lintasan hati anda.
b. Anda harus punya rasa malu kepada-Nya
c. Anda harus mengagungkan-Nya, karena Dia mengetahui lintasan-lintasan hati tersebut di rumahnya sendiri yang sengaja dikondisikan untuk mengetahui khaliknya dan mencintai-Nya.
d. Anda harus merasa khawatir harga diri anda akan jatuh di mata-Nya dikarenakan lintasan-lintasan hati tersebut.
e. Anda harus mengutamakan Dia demi ketenangan hati anda.
f. Anda harus khawatir jangan sampai lintasan-lintasan hati tersebut menyalakan api lalu melumat iman dan kecintaan kepada Allah yang ada pada anda, sehingga semua itu akan lenyap tanpa anda sadari.
g. Anda harus tahu bahwa lintasan-lintasan hati tersebut laksana biji yang dilemparkan kepada burung untuk diburu. Ketahuilah, bahwa setiap lintasan hati itu adalah sebutir biji dalam sebuah jerat yang dipasang untuk memburu anda tanpa anda sadari.
h. Anda harus tahu bahwa lintasan-lintasan hati yang buruk tersebut sama sekali tidak mungkin bisa bertemu dengan lintasan-lintasan iman dan faktor-faktor kecintaan dan keinginan untuk kembali kepada Allah.
i. Anda harus mengetahui bahwasanya lintasan-lintasan hati itu merupakan sebuah lautan di antara lautan-lautan khayalan yang tidak bertepi sama sekali. Jika hati masuk ke dalamnya, ia akan tenggelam dan berada di dalam kegelapannya yang berlapis-lapis.
j. Bahwasanya lintasan-lintasan hati itu adalah ladang orang-orang tolol dan harapan-harapan hampa orang-orang bodoh yang hanya menghasilkan penyesalan serta kenistaan bagi pemiliknya.

4. Menikah
Carilah wanita yang beragama, niscaya kamu akan bahagia.
Rasulullah bersabda:
"Barangsiapa yang oleh Allah diberi rezeki seorang isteri yang shalihah, sesungguhnya Allah telah membantunya atau separuh agamanya, maka hendaklah ia bertakwa kepada Allah atas separuhnya lagi." (Hakim)

Lewat lisan Rasulullah, Allah Ta'ala menjanjikan bahwa orang yang menikah dengan tujuan demi menjaga kesucian maka Dia akan menolongnya.
"Ada tiga orang yang berhak memperoleh pertolongan Allah yakni orang yang berjihad pada jalan Allah,budak mukatabyang ingin membayar, dan orang menikah yang menginginkan kesucian." (Tirmidzi No. 1655)

Al-Qurthubi mengatakan,"Bagi seseorang yang tidak sabar menghadapi godaan zaman sekarang, ia harus mencari wanita yang beragama, demi keselamatan agamanya."

5. Puasa
Jika seseorang belum mampu menikah maka dianjurkan berpuasa. Rasulullah bersabda:
"Wahai kaum muda, barangsiapa diantara kalian yang mampu, hendaklah ia menikah. Dan barangsiapa yang belum mapu ia harus berpuasa, karena puasa itu dapat menahan nafsu." (Bukhari No. 5065)

Ibnul Qayyim berkata,"Setelah Nabi memberi mereka petunjuk kepada obat yang mujarab sebagai solusinya, kemudian beralih ke cara lainnya manakala orang yang bersangkutan tidak punya kemampuan untuk menikah, yaitu agar ia melakukan puasa sebagai penggantinya. Sebab sesungguhnya puasa itu dapat meredam keinginan hawa nafsu dan mempersempit ruang gerak birahinya. Demikianlah karena nafsu syahwat itu akan menjadi kuat dengan banyak makan dan pengaturan polanya yang berlebihan. Memang kedua faktor ini dapat mengobarkan birahi, sebagaimana puasa dapat meredamnya. Sehingga kedudukan puasa dapat disamakan dengan pengebirian kejantanan. Jarang ditemukan orang yang rajin berpuasa bernafsu kuat, kecuali birahinya atau memang lemah sekali."

6. Wapada dari Orang-orang yang berbuat atau berkata keji dan orang-orang yang ucapannya keji
Allah melarang omongan yang kotor dan ucapan yang keji berdasarkan firman-Nya:
"Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (An-Nisa:148)

Rasulullah bersabda:
"Bukanlah orang mukmin itu orang yang suka mencela, suka mengutuk, suka berkata keji, dan suka berbicara yang kotor." (As-Silsilah Ash-shahihah 320)

7. Larilah dari tempat-tempat yang berpotensi menimbulkan fitnah
Tidak dapat disembunyikan lagi bahwasanya sekarang ini kita hidup dalam sebuah masyarakat yang dipenuhi dengan berbagai macam fitnah akibat maraknya iklan-iklan yang berdar baik lewat media cetak atau media elektronik. Oleh karena itu, anda harus menghindari semua itu supaya anda dapat menyelamatkan kemurnian agama anda. Waspada dan waspadalah dari kebankitan nafsu syahwat lantaran suka mendatangi tempat-tempat yang berpotensi menimbulkan fitnah. Jika suatu hari terpaksa harus mendatangi tempat yang diperbolehkan seperti pasar misalnya, sebaiknya jangan terlalu lama berada di tempat tersebut. Begitu selesai urusannya, segera pergi meninggalkannya. Dan jangan lupa untuk tetap menjaga pandangan mata.

8. Jangan jadikan rumah anda sebagai kuburan
Jadikan rumah anda sebagai pengingat ketaatan bagi anda, bukan sebagai pengingat kemaksiatan. Sesungguhnya seseorang yang melakukan perbuatan maksiat di kamarnya misalnya, ia telah menjalin ikatan kuat antara kamarnya itu dan kemaksiatan dan akan melakukan kemaksiatan-kemaksiatan yang lainnya. Sebab setiap memasuki kamar itu, ia langsung teringat akan maksiat. Tetapi ia harus menjadikan kamar atau rumahnya sebagai pengingat ketaatan karena hal itu akan mendorongnya untuk melakukan ketaatan-ketaatan lainnya. Sesungguhnya jika anda banyak melakukan ketaatan di rumah anda secara langsung anda telah menjalin ikatan dalam batin anda dengan kebajikan dan dengan keinginan untuk melakukan kebajikan.

9. Jika anda tidak sibuk berbuat ketaatan, maka anda akan sibuk berbuat kemaksiatan
Sesungguhnya waktu adalah suatu nikmat yang snagat besar dari sekian banyak nikmat Allah yang dianugerahkan hamba-Nya, tetapi celakanya, banyak orang yang tertipu dan lalai dalam hal ini sehingga ia sangat rugi. Rasulullah bersabda:

"Ada dua nikmat dimana banyak manusia yang tertipu didalamnya, yaskni kesehatan dan waktu luang." (Bukhari No. 6412)

"Pada hari kiamat kelak, telapak kaki seorang manusia tidak akan beranjak dari sisi tuhannya sehingga ia ditanya tentang lima hal yakni tentang usianya untuk apa ia habiskan, tentang masa mudanya, untuk apa ia lewatkan, tentang hartanya dari mana ia mendaptkannya dan unuk apa ia belanjakan, dan tentang ilmunya untuk apa ia amalakan." (As-silsilah Ash-shahihah 946)

10. Gunakan Senjata orang Mukmin

Sesungguhnya senjata yang tidak akan mengkhianatimu dalam memnghadapi musibah dan hal yang menyakitkan yang selalu dapat digunakan oleh orang mukmin kapan pun dan di manapun. Senjata itu adalah doa. Rasulullah bersabda:

"Setiap muslim di dunia yang memanjatkan doa kepada Allah niscaya Allah akan mengabulkan doanya atau Allah akan memalingkan keburukan darinya seperti yang dimintanya, sepankjang ia tidak berdoia emelakkuakan suatu dosa atau memutuskan hubungan kekeluargaan. Seorang sahabat berkata, "Kalau begitu kami akan sering berdoa." Beliau bersabda, "Allah juga akan sering mengabulkan." (Tirmidzi no.2827)

11. Jangan putus asa
Beloh jadi seorang pemuda atau pemudi melakukan keharaman dan terjerumus ke dalam kenistaan, lalu ia diseret oleh nafsunya yang selalu mengajak kepada keburukan untuk melakukan tindak kejahatan. Tetapi ia sebaiknya jangan lantas putus asa dan frustasi. Ketahuilah, kejahatan apa pun yang dilakukan oleh seseorang jika ia mau bertaubat dengan sungguh-sungguh niscaya Allah akan menerima taubatnya, mengampuni kesalahan-kesalahannya dan menghapus dosa-dosanya.
Allah berfirman:
"Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."  (Az-Zumar:53)

Referensi:

Buku Shira Ma'a Asy-Syahwat (bertarung melawan syahwat) karya Muhammad bin Shalih al-Munajjid
Sumber: http://catatanlepas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Syukron telah berkomentar