Oleh:
Ghiyast Abdul Baqi
SEJAK sepuluh bulan yang lalu rezim Assad
melancarkan operasional biadab dan serangan dahsyatnya terhadap rakyat
Suriah terutama kota-kota Himsha, Edlib, Dir’a dan kota-kota serta
desa-desa sekitar Damaskus. Masyarakat itu digempur dengan tank-tank,
bom, mortir, dan tembakan dari pesawat terbang. Sungguh telah mati
sejumlah penduduk yang tidak berdosa, tanpa senjata, mereka dibunuhi di
rumah-rumah mereka. Kebenyakan mereka adalah anak-anak, para wanita, dan
kakek-kakek serta nenek-nenek.
Di jalan-jalan dapat dilihat jasad-jasad
yang sudah tidak bernyawa karena dibunuh, dan ratusan yang luka-luka,
namun tidak ada seorang pun yang menolong dan mengobati lukanya.
Dewan Keamanan ada namun tidak ada kebaikan
yang dilakukannya, sedangkan Rusia dan China berdiri di belakang Bashar
Assad, mendukungnya denga senjata sehingga membunuhi rakyat Suriah
yang mereka itu menuntut kebebasan,kehormatan, dan mengatakan demi
Allah, tiada penolong bagi kami kecuali Allah. Ya Allah. Namun
sampai-sampai ada yang disiksa dengan agar bersujud pada gambar Bashar
Assad, dan harus mengatakan tiada tuhan selain Assad.
Berdiri di belakang rezim pembunuh ini
adalah Iran yang memberikan senjata, tenaga, dan harta. Dan Juga Hizb
Nasrullah (Syiah dari Libanon), serta pemerintahan Al-Maliki Irak
yang Syiah. Para Gerombolan hitam itulah yang membunuhi anak-anak,
wanita-wanita, dan kakek-kakek serta nenek-nenek di Suriah sejak sepuluh
bulan yang lalu.
Di manakah para propagandis hak-hak asasi
manusia di dunia ini? Di manakah propagandis kebebasan rakyat? Kenapa
Amerika dan Barat tidak bergerak, padahal merekalah yang mengumandangkan
cinta rakyat dan demokrasi. Kenapa mereka tidak bergerak dan
menghentikan kebrutalan sadis Bashar Assad di Suriah?
Juga di manakah Dunia Islam, di mana pula
bangsa-bangsa Arab? Apakah mereka buta, tuli, dan bisu hingga mereka
tidak melihat sedikitpun tentang kejahatan yang tidak berperikemanusiaan
ini?
Wahai bangsa Indonesia, suadara-saudaramu
di Suriah sangat butuh sekali untuk berdiri bersama, untuk dibantu dalam
tragedi yang mengenaskan sekali ini.
Organisasi-organisasi kemanusiaan
mengatakan, sekarang jumlah korban yang dibunuhi lebih dari 10.000
orang. Tetapi sebenarnya jumlah sejatinya lebih besar dari itu. Sedang
yang dipenjara lebih dari 150 ribu. Yang luka-luka ada ribuan orang,
tidak ada yang merawatnya dan tidak ada obat.
Rakyat Suriah yang lari mengungsi ke Turki
sekitar 12.000 orang. Ke Libanon 5.000-an orang. Ke Yordan lebih dari
10.000 orang. Ke Arab Saudi dan Negara-negara Teluk sekitar 3.000 orang.
Di kota Himsha itu sendiri ada 5.000-an
orang yang cacat karena disiksa, ada yang buntung kakinya, buntung
tangannya dan sebagainya. Itu akibat penyiksaan di penjara-penjara
Suriah. Di penjara-penjara, kesadisan polisi Bashar Assad (maaf)
dikabarkan sampai memotong alat vital. Kesadisan yang luar biasa itu
semua disiksakan terhadap Ummat Islam Ahlis Sunnah, bukan karena apa-apa
tetapi hanya sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an:
وَمَا نَقَمُوا مِنْهُمْ إِلَّا أَنْ يُؤْمِنُوا بِاللَّهِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ [البروج/
وَمَا نَقَمُوا مِنْهُمْ إِلَّا أَنْ يُؤْمِنُوا بِاللَّهِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ [البروج/
8]
“Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.” (QS Al-Buruj: 8).
“Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.” (QS Al-Buruj: 8).
Para penyiksa itu adalah pelanjut dari apa
yang disebut oleh Imam Ibnu Taimiyah sebagai golongan Syiah Nushairiyah
yang kejamnya terhadap Muslimin lebih sadis dari non Muslim.
Dari kenyataan itu, kami yang berasal dari
Suriah menyerukan dan mengajak kepada para ulama dan da’i serta khatib
di Indonesia, kami berharap pada Antum untuk tidak melupakan
saudara-saudara kalian kaum Muslimin di Suriah untuk didoakan terutama
di Hari Jum’at, karena pemerintah Suriah yang dhalim, membunuh
kaum Muslimin.*
Aktif di Jemaat Huquq Al Insan fi
Suriah. Atas permintaan penulis, tulisan ini dikirim pula ke beberapa
media Islam
Sumber: Hidayatullah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Syukron telah berkomentar