Rabu, 07 Maret 2012

Quo Vadis LIDMI ?

Oleh: Affandy Hamid
(Ketum MPM periode 1429-1430 H/2008-2009M )
Bismillah….
Pak Natsir selalu berpesan kepada jama’ahnya, ada tiga kekuatan umat, yaitu masjid, kampus, dan pesantren. Ini adalah basis kekuatan Islam. Beliau meminta umat untuk memikirkan dan memberdayakan itu.[7]
Kutipan diatas satu diantara perkataan Pak Natsir Rahimahullah terkait humum (perhatian) beliau pada perbaikan ummat. Kata beliau, kekuatan umat salah satunya adalah kampus. Di masa muda dan kampus inilah kita berada saat ini, untuk mengerahkan segala potensi pikiran, jiwa, masa muda, dll,.. ingin membenang merahkan satu hal yang sering diingatkan oleh salah satu murabbi kami (Ust Jahada hafidzahullah)…tentang “Apa yang telah kita perbuat untuk Islam ini ?” sebuah pertanyaan yang nggak butuh jawaban, tapi butuh ketulusan hati, jiwa untuk bekerja dan bergerak dalam iqamatul Islam secara khusus di kampus dan dimanapun kita berada …
Dengan bahasa “satu dua hari ini” kita akan melaksanakan perhelatan yang cukup besar atau bisa di katakan prestige yakni TUNAS II LIDMI…ya begitulah sebuah singkatan ini disebut, yang jika kita urai maka akan menjadi “ Temu Nasioanal II Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia”…nggak bermaksud mau mengurai sejarah LIDMI coz nggak sempat membuka file-file tentang ini, bahkan tahun miladnya pun ana lupa…afwan ya akh…tapi sebuah core ( inti ) yang ingin kami curhatkan bahwa…mungkin kita sudah melihat dan mengamati sejak lahir hingga saat ini terkait dengan LIDMI ini...plus minusnya ketika kita mau mengcompatiblekan dengan keberadaan potensi ikhwah-ikhwah kampus dan LDK yang sefikrah (sepemahaman) tetapi dengan lokalitas/kultur yang berbeda diseluruh Indonesia pun kita sudah mengetahuinya. Hal ini setidaknya bisa menjadi bekal perbaikan yang kita bawa dalam TUNAS II di Makassar dan menjadi oleh-oleh pikiran dan konsep yang dibawah pulang para ikhwah ke daerahnya masing-masing. Hopefully…Meminjam istilah Malcolm Gladwell dalam “TIPPING POINT” dari hasil TUNAS II ini ada fenomena “Word of Mouth” atau ketok tular yang bisa menggaungkan LIDMI menjadi representasi mahasiswa the real ASWAJA ( Ahlussunna Wal Jama’ah) untuk saat ini dan yang akan datang.
Quo Vadis ( Mau Kemana ) LIDMI ?...Jawabannya mungkin sudah ada dikepala para konseptor…yang kemudian akan di revealed (diungkap) dalam tunas LIDMI nanti, dan apapun role model ataupun quo vadis LIDMI yang akan di ungkap dan disepakati bersama, tentu menjadi tanggung jawab dan milik kita bersama dalam mengusung dan mendukungnya…tidak mau membandingkan tetapi mengambil pelajaran dari lembaga-lembaga lain bagi lembaga atau organisasi kita ( mengingat perkataan murabbi kami…Ust Ridwan H hafidzahullah ketika menyebutkan jama’ah2 yang ada hari ini)…
Terkhusus mengamati gerakan dakwah kemahasiswaan atau amal thullabi hari ini, maka kita dapatkan beberapa faksi-faksi yang ada. Dan yang cukup mayoritas hari ini adalah gerakan tarbiyah ( ikhwanul muslimin ), makanya istilah “tarbiyah” menjadi brand khususnya di Jawa sebagai identifikasi istilah untuk jama’ah ini. Dan jama’ah fikrah inilah yang banyak menempati UKM LDK dan LDF yang ada dikampus-kampus umum hari ini. In the past (masa lampau) lembaga-lembaga dakwah kampus (LDK) sebenarnya ditempati oleh mahasiswa muslim umum yang memiliki ghirah keislaman dan masih bercampur dengan faksi-faksi pemikiran islam yang ada pada waktu itu. Dari kumpulan LDK yang berkembang di kampus-kampus dibuatlah sebuah wadah yang bernama FSLDK (Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus), sebagai sebuah wadah silaturahim dan upaya mengatasi isu bersama ummat islam dalam lingkup nasioanal maupun internasional. Situasional politik ditahun 1998 membuat pertemuaan FSLDK ini melahirkan KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Islam) yang akhirnya menjadi lembaga eksternal keislaman yang melakukan kaderisasi dan mendampingi kampus-kampus saat ini …briefly, seiring dengan perkembangan gerakan-gerakan keislaman dan kondisi politik yang ada di Indonesia menkerucutkan dominasi para mahasiswa dari gerakan tarbiyah/ikhwan menempati LDK-LDK dan organisasi KAMMI…dari dominasi saudara-saudara kita dari fikrah ikhwan di FSLDK inilah dan dengan alasan menyatukan visi/ blue print perjuangan, mendorong munculnya BKLDK (Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus) yang diusung oleh saudara-saudara kita yang berhaluan fikrah Hizbut Tahrir dan juga didukung dengan organisasi eksternal keislaman beliau “GEMA (Gerakan Mahasiswa) Pembebasan”…di sudut-sudut yang lain masih tetap eksis organisasi eksternal keislaman HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) yang sudah ada sejak zaman kemerdekaan yang terus melakukan proses kaderisasinya, yang kemudian hari menjadi dua faksi yakni MPO dan DIPO yang memiliki kencendrungan hari ini berada dalam pengaruh fikrah syiah dan JIL, dan eksistensi HMI dapat terlihat dari mayoritasnya kader-kader HMI yang ditanam mengisi lembaga-lembaga kemahasiswaan hari ini, Wallahu ‘alam…ada juga PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) yang keumumannya eksis di universitas-universitas keislaman seperti UIN yang juga sebagai representative ormas NU…begitupun IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) yang juga bergerak dalam gerakan kemahasiswaan dibawah naungan ormas Muhammadiyah….dan satu lagi adalah “Dakwah Salaf”, Me-refer tulisan ust Muhammad Ikhsan Zainuddin tentang “Gerakan Salafi Modern Indonesia” (www.wahdah.or.id) setidaknya memberikan gambaran tentang kondisi dakwah Ahlussunnah Wa Jama’ah hari ini...dan hal ini juga adalah gambaran terkait varian model mahasiswa yang tersibgah dengan dakwah Ahlussunnah Wal Jama’ah(Salaf) di berbagai kampus di Indonesia hari ini, di Jawa secara khusus ada “Forum Komunikasi Dakwah Salaf Antar Kampus” yang tentu diusung oleh salah satu varian dakwah ini…Faksi-faksi yang kami sebut diatas bukan batasan faksi yang bergerak di kampus, karena jika saja kita tetap mengamati, maka masih tetap ada faksi-faksi islam yang lainnya yang ingin meng-eksiskan ideology/ manhaj mereka di kampus-kampus yang merupakan basis kekuatan dan intelektual…Wallahu ‘alam
The Last…semoga basa-basi (sumbang ide) ini bisa bermanfaat...dan INTInya Cuma mau katakan “SELAMAT ATAS TERSELENGGARANYA TUNAS II LIDMI…BARAKALLAHU FIIKUM…”…

1 komentar:

  1. barakkahu fik... TUNASnya...
    selamat buat UNHAS jadi PUSJARNAS 2012-2014

    BalasHapus

Syukron telah berkomentar