Ada yang menarik dalam pertemuan antara MIUMI dengan MUI, Selasa
(27/3) kemarin. Salah satunya adalah pokok pembahasan mengenai kesesatan
Syiah. Ustadz Farid Ahmad Okbah dalam pemaparannya membongkar habis
bukti-bukti kesesatan Syiah di tanah air. Ia menukil banyak sekali kitab
asli Syiah baik yang diterbitkan di Iran maupun Indonesia yang penuh
dengan caci maki pada sahabat nabi maupun fitnah terhadap istri nabi.
“Syiah tidak boleh dbiarkan karena jika dibiarkan tumbuh besar akan
merusak akidah ahlus sunnah di Indonesia,” pesan beliau.
Di saat bersamaan hadir pula Umar Shihab, salah seorang ketua MUI
yang memang terkenal pro terhadap Syiah. Umar Shihab pun begitu seksama
mendengarkan paparan Ustadz Farid Okbah. Namun lama kelamaan Umar Shihab
memilih keluar dari ruangan rapat ditengah para pengurus lainnya setia
mendengarkan. Tadinya para wartawan menduga, Umar hanya keluar untuk
kepentingan sementara, namun hingga usai pertemuan pada pukul 12.30,
wajah Umar Shihab tidak kunjung muncul.
Tidak ada keterangan resmi mengapa Umar Shihab memilih meninggalkan
ruangan. Para wartawan yang setia menunggunya pun tidak bisa
mengkonfirmasi terkait hal ini.
Sebelumnya, salah seorang ketua MUI, KH Anwar Abbas mengatakan umat
Islam perlu mewaspadai beasiswa-beasiswa yang diberikan oleh pemerintah
Iran. Sebab melalui beasiswa pendidikan itulah, Syiahisasi dilakukan.
"Saya yakin kalau mereka kembali sudah berubah jadi Syiah," katanya.
Tokoh Muhammadiyah itu lantas bercerita pengalaman Profesor Amir
Syarifudin ke Iran. "Saat berkunjung ke Iran, Prof Amir Syamsuddin
bertanya kamu masih Sunni atau sudah Syiah? Mahasiswa itu menjawab, ya
sudah Syiah donk Pak," kata Kiyai Anwar Abbas menirukan jawaban
mahasiswa.
Kyai Anwar juga mencium aroma penjinakan yang dilakukan pemerintah
Iran kepada tokoh-tokoh Islam Indonesia dengan cara mengundang mereka
datang ke Iran. "Saya sudah mencium, kita kalau diundang ke sana dalam
rangka penjinakan," tambahnya
Kiyai Ma'ruf yang memimpin rapat pun urut menimpali, "Kita belum
diundang saja sudah jinak," katanya disambut tawa.
Sumber : http://www.eramuslim.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Syukron telah berkomentar